PDM Kabupaten Kebumen - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Kebumen
.: Home > Artikel

Homepage

MENUNAIKAN PUASA RAMADHAN DENGAN SEMPURNA

.: Home > Artikel > PDM
25 Juli 2012 05:20 WIB
Dibaca: 2350
Penulis : Ridwan Nursyamsi

Bulan Ramadhan menjadi bulan kemenangan untuk umat Islam di seluruh muka bumi ini. Bulan yang sangat membahagiakan dan sudah selayaknya kita jadikan semua waktu dan aktifitas kita menjadi berpahala. Marilah kita gapai kemenangan itu dengan aktifitas ibadah yang membuat semakin dekatnya diri kita sebagai hamba terhadap Tuhannya. Kebahagiaan kita dalam menjalankan ibadah ramadhan dapat kita rasakan ketika semua ibadah kita tunaikan dengan penuh rasa cinta kita kepada Allah ta’ala, sehingga tujuan utama dari puasa dapat kita raih dengan sempurna yaitu menjadi hamba yang ”muttaqiin”.

 

Bagaimanakah adab dalam berpuasa supaya puasa yang kita jalankan benar benar menjadi ibadah yang sesuai syariat yaitu tidak hanya menghasilkan lapar haus dan lapar?

 

Wahai orang mukallaf, janganlah engkau mengira bahwa puasa adalah hanya menahan perut dan farji (Kemaluan) dari melakukan syahwatnya saja. Tidak hanya menahan makan, minum dan bersenggama saja. Cobalah kita renungi sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam:

 

“Banyak orang berpuasa namun tiada ia peroleh dari puasanya selain lapar dan dahaga” (Al-hadits)

 

Hal ini terjadi tidak lain karena mereka tidak menjaga anggota badan dari apa yang dibenci oleh Allah Subhaanahu wata’aala. Inilah Puasa orang-orang shalih atau orang-orang khusus. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda :

 

“Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan bohong, dan mereka melakukanya maka tiadalah hajat bagi Allah ta’ala untuk meninggalkan makan dan minumnya” (Al-hadist).

 

Ingatlah bahwa sempurnanya puasa adalah dengan menahan seluruh anggota badan baik telinga, mata, lisan, tangan, kaki dan sebagainya dari apa yang dibenci oleh Allah Subhaanahu wata’ala. Menahanya dari bermacam-macam dosa.

 

1.      Menjaga Mata

 

Wajib bagi kita untuk menjaga mata dari melihat terhadap sesuatu yang makruh (dibenci), yakni melihat sesuatu yang bisa mengalihkan hati kita dari berdzikir kepada Allah Subhaanahu wata’ala. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

 

Penglihatan adalah merupakan racun yang dibuat oleh Iblis laknatullah ‘alaih. Barang siapa meninggalkan penglihatan karena takut kepada Allah ‘azza wa jalla maka ia akan diberikan keimanan dan dapat menemukan manisnya keimanan itu dalam hatinya.

 

2.      Menjaga lisan

 

Janganlah mengucapkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya. yang dimaksud ucapan yang bermanfaat adalah ucapan yang bisa bermuara pada keselamatan kita di hari akhirat kelak dan sesuatu yang bisa menghindarkan kita dari sesuatu yang membawa dharurat dalam kehidupan di dunia ini. yakni yang berhubungan dengan makanan, minuman, pakaian penutup aurat, penjagaan terhadap farj (Kemaluan), dan sebagainya. mengucap / mengusahakan sesuatu yang bisa menjaga kesemuanya itu adalah boleh, tapi selebihnya bila berhubungan dengan kelezatan dan kesenangan nafsu adalah haram.

 

3.      Menjaga telinga

 

Janganlah kita menggunakan telinga ini untuk mencari kesenangan dalam perkara yang diharamkan oleh Allah Subhaanahu wata’aala. Karena orang yang mendengarkan perkara haram merupakan teman dari orang yang mengucapkan perkara haram tersebut. mereka sama-sama berdosa. Jikalau ghibah adalah haram, maka berdiam diri ketika ada orang lain berghibah pun juga haram hukumnya. Seperti itu pula bahwa menjaga seluruh anggota badan dari segala hal yang dibenci syara’ adalah wajib hukumnya.

 

4.      Menjaga perut dan farji dari memenuhi syahwatnya.

 

Dalam hadist diriwayatkan oleh Jabir, dari anas dari Rasulillah Shalallahu ‘alaihi wasallambersabda :

 

Lima hal yang membatalkan (Secara hakekat / bukan secara syar’i) atas puasa dari orang yang melakukanya adalah berbicara bohong, melakukan ghibah (Gosip), Namimah (mengadu domba), Sumpah palsu dan melihat dengan syahwat atas perkara haram.

 

“Semoga kita diberikan hidayah Allah SWT untuk ikut meneladani puasa seperti ini, sehingga kita puasa kita lebih berkualitas dan benar – benar dapat menjadi hamba yang bertaqwa nantinya”. Amiin yaa robbal ‘alamin.(Ridwan Nursyamsi adl Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah Sempor)


Tags: WadukSempor , Gombong , AMM , Muhammadiyah , Ramadhan1433
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : Mutiara Ramadhan

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website