PDM Kabupaten Kebumen - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Kebumen
.: Home > Berita > MEMBUMIKAN 4 PILAR, MEMBENDUNG RADIKALISME AGAMA (PW NA JATENG bekerjasama dengan PD NA Kebumen)

Homepage

MEMBUMIKAN 4 PILAR, MEMBENDUNG RADIKALISME AGAMA (PW NA JATENG bekerjasama dengan PD NA Kebumen)

Sabtu, 05-07-2013
Dibaca: 2640

Empat Pilar berbangsa dan bernegara yang mencakup Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika tengah marak disosialisasikan agar sampai kepada semua kalangan masyarakat Indonesia. Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kebumen bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyelenggarakan Dialog Publik bertajuk Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) dengan tema Membumikan 4 Pilar, Membendung Radikalisme Agama. Acara ini bertempat di Pendopo Kabupaten Kebumen, pada hari Sabtu, 29 Juni 2013 pukul 09.00 s.d 13.00 dan dihadiri sekitar 170 peserta dari berbagai kalangan baik Ormas, Pendidik dan Peserta didik se – Kabupaten Kebumen.

Dalam pidato sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kebumen, Navi Agustina, ST menyampaikan keprihatinan atas maraknya kasus kekerasan atas nama Agama. Empat pilar yang di dalamnya terdapat sila pertama dan kedua Pancasila dan pasal 28 UUD 1945 yang menjamin kebebasan beragama diharapkan mampu mengakomodir dan menjawab permasalahan.

Berdasarkan tema tentang membendung radikalisme agama, Dialog publik yang dimoderatori oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kebumen, Abduh Hisyam, M.Ag, menghadirkan ......dari MPR RI, Zuly Qodir dari kalangan intelektual, Bp Tafsir dari PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Bp Muzamil dari PW NU Jawa Tengah dan Makmun Murad Al Barbasyi dari PP Muhammadiyah. Acara ini turut dimeriahkan oleh Paduan Suara STIKES Muhammadiyah Gombong di bawah pimpinan Bp Eko.

Dialog ini menuai beragam tanggapan dari GP Anshor, Nasyiatul ‘Aisyiyah, IPM, IMM dan beberapa pendidik termasuk di dalamnya guru PKn. Mereka mempertanyakan efisiensi pelaksanaan sosialisasi empat pilar yang dianggap hanya menghabiskan anggaran negara. Dari sudut pandang pendidik, bahwa Pendidikan Moral Pancasila mestinya masuk ke dalam kurikulum dalam rangka pembentukan karakter dan jati diri generasi penerus bangsa. Pertanyaan mendasar tentang perbedaan radikalisme dan liberalisme serta Pancasila yang sebenarnya sebagai pilar atau pondasi menggelitik untuk ditanggapi.

“Silakan dibuka kamus bahasa Indonesia halaman 207 tentang arti pilar. Pilar tidak hanya sekedar sakaguru. Yang namanya pilar itu mencakup saka, pondasi, .....(yang di atap apa namanya?).” Jelas Bp..... dari MPR RI. Menanggapi efisiensi pelaksanaan sosialisasi 4 pilar, beliau pun berharap, bahwa yang hadir dalam dialog publik ini turut menyosialisasikan kepada masyarakat luas sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Demikian pula disampaikan oleh Makmun Murad dari PP Muhammadiyah, bahwa radikalisme telah mengalami pengaburan makna. Radikalisme yang mestinya berarti memahami secara mendalam dan luas telah bergeser menjadi brutal dan anarkis. Namun patut digaris bawahi pernyataan  MPR RI bahwa Pendidikan Moral Pancasila akan kembali dimasukkan ke dalam kurikulum. (Editor Rief Ndut & Koresponden Zuhriena)


Tags: Nasyiatul Aisyiyah, Kebumen, Daerah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Aktual



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website